Rapat Koordinasi PUSPAGA DIY Perkuat Sinergi dan Kapasitas SDM Layanan Keluarga

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar Rapat Koordinasi Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) pada Selasa, 18 November 2025, bertempat di Balai PPA DIY. Kegiatan ini dihadiri oleh 15 perwakilan PUSPAGA se-DIY, termasuk PUSPAGA Handayani Kabupaten Gunungkidul yang diwakili oleh konselor Dewonggo Mursito Wishnu Murti dan psikolog Nadia Nusra Rinata Riyatin, M.Psi.

Rapat koordinasi ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dan meningkatkan kapasitas SDM layanan PUSPAGA agar mampu memberikan layanan optimal bagi keluarga. DP3AP2 DIY menegaskan bahwa kolaborasi dan peningkatan kompetensi merupakan langkah penting untuk mendorong PUSPAGA di seluruh wilayah DIY berkembang dan maju bersama.

Pada kegiatan tersebut, peserta menerima sejumlah materi antara lain Dukungan Psikologis Awal (DPA) yang disampaikan oleh Lucia Peppy Novianti, M.Psi. Ia memaparkan pentingnya dukungan psikologis sebagai respon pertama yang diberikan kepada individu yang sedang mengalami tekanan atau permasalahan berat. Menurutnya, DPA berfungsi untuk menurunkan ketegangan emosi, mengurangi dampak negatif stres, serta mencegah munculnya gangguan kesehatan mental yang lebih buruk.

Dalam penjelasannya, Lucia menguraikan tiga bentuk stres, yaitu stress, eustress, dan distress. Eustress adalah tekanan positif yang mendorong seseorang untuk berkembang, sedangkan distress merupakan tekanan negatif yang menimbulkan ketidaknyamanan dan membutuhkan penanganan segera. Ia menekankan bahwa DPA dapat diberikan di berbagai tempat, seperti kantor, komunitas, lembaga layanan, fasilitas kesehatan, atau bahkan secara jarak jauh, selama tetap mengutamakan privasi dan rasa aman bagi pendamping maupun penerima layanan. DPA dilakukan melalui tiga tahap sederhana yaitu lihat, dengar, dan hubungkan.

Materi selanjutnya disampaikan oleh Ariesta Ardila Murdiyani, S.Tr.I.Kom. dari Kamara Studio & Lab, yang membahas strategi efektif publikasi layanan PUSPAGA di media sosial. Ia menjelaskan bahwa masyarakat cenderung memanfaatkan layanan yang mereka ketahui sehingga publikasi yang tepat sasaran menjadi penting. Ariesta mengingatkan agar setiap lembaga memahami karakter platform media sosial, menentukan tujuan publikasi, serta menyiapkan tiga pilar konten utama yaitu parenting support, edukasi kesehatan mental ringan, dan digital safety untuk remaja. Ia menekankan bahwa konten harus mudah dipahami, tidak provokatif, dan tidak memuat foto korban atau pelaku demi menjaga etika serta keamanan informasi.

Selain itu, PUSPAGA DIY juga memberikan materi mengenai tips dan strategi standarisasi PUSPAGA dalam rangka meningkatkan kesiapan lembaga menghadapi penilaian. Peserta diingatkan untuk memahami tugas pokok dan fungsi masing-masing anggota, menyiapkan seluruh dokumen secara rapi dan terstruktur, serta memperkuat sarana prasarana agar layanan semakin mudah diakses oleh masyarakat. Standarisasi yang baik diharapkan dapat meningkatkan mutu layanan sekaligus memperkuat kepercayaan publik.

Rapat koordinasi ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kualitas layanan PUSPAGA dalam mendukung ketahanan keluarga dan perlindungan anak di seluruh DIY.

Previous Penyuluhan Perlindungan Anak di Kalurahan Sumberwungu Tekankan Pencegahan Kekerasan dan Penguatan Peran Keluarga

Leave Your Comment

Skip to content